Berbagai ide desain berkembang dari tahun ke tahun. Seperti pada tahun 1950-60an yang muncul ide compartmentalize room(memisahkan fungsi tiap ruang), dimana lorong dari satu ruangan ke ruangan lain sebagai bagian utama dan terletak di tengah. Kemudian pada tahun 1980 dimana ruangan lebih berkembang dengan flow yang lebih natural satu sama lain. Sementara beberapa tahun terakhir ini muncul konsep open floor plan dimana tiap ruang tidak diberikan sekat misalnya pada dapur, ruang makan, ruang tamu dan ruang keluarga yang ada dalah satu ruangan besar tanpa pembatas. Jika dibayangkan sekilas memang, menggunakan konsep open floor plan ini akan menghemat tempat dan ruangan terasa lebih luas, lebih lega namun selain kelebihan tentunya terdapat kekurangan menggunakan konsep ini. Mana konsep yang cocok untukmu dan keluargamu? Apakah open plan floor? Yuk pertimbangkan ini sebelum memilih open floor plan :
Ketahui seberapa rajin kamu membersihkan rumah
Salah satu kelebihan menggunakan konsep open floor plan adalah secara visual, setiap fungsi ruang dapat terkoneksi satu sama lain jika dilihat dari sisi dekorasi dan estetikanya. Kekurangan dari konsep ini adalah jika kamu maupun keluargamu yang menghuni rumah tersebut tidak rapip, seluruh isi rumahmu akan terlihat tak rapi juga. Misalnya, jika di kamar tidur mereka pribadi saja keluargamu tidak suka bersih-bersih dan kerapian, tentunya konsep open floor plan ini tidak cocok diterapkan dirumahmu.
Tentukan berapa karya seni yang akan kamu gantung
Karya seni seperti lukisan terutama yang berukuran besar perlu tempat untuk menggantungnya. Tentu area untuk menggantung lukisan ini akan berkurang dibandingkan jika rumahmu menggunakan konsep selain open plan. (Karena open plan minim dinding untuk menggantung).
Lebih mudah mengawasi anak-anak
Melihat aktivitas anak-anak pada ruangan rumah berdesain open plan dimana ruang tamu hingga ruang dapur terbuka dapat memudahkan kamu sebagai orang tua untuk mengawasi mereka yang bermain didalam rumah. Sementara memonitor mereka, kamu juga dapat melakukan aktivitas lain seperti memasak di dapur.
Lebih bising
Jika keluargamu suka mendengarkan tv dengan suara keras di ruang keluarga, sementara anak-anak suka bermain, bergurau di area sebelahnya tentunya kamu akan merasa bising jika ingin mengobrol di telepon. Jadi, selain terkoneksi secara visual, menggunakan konsep open floor plan juga beresiko pada kebisingan terjadi di setiap fungsi ruang.
Mendapatkan pencahayaan alami lebih banyak
Tentu kita tahu bahwa keberadaan dinding dapat menghalangi cahaya matahari masuk kerumah. Untuk itu, dengan menggunakan konsep open floor plan yang lebih minim dinding, maka cahaya rumahmu akan lebih mudah mendapatkan cahaya alami matahari dengan konsep ini, selain itu juga tentu rumahmu akan terasa lebih luas.
Ketahui kebiasaanmu dulu sebelum memutuskan open floor plan
Jika kamu suka mengundang tamu mampir kerumah dan menjamunya dengan masakanmu, sambil mengobrol dengan mereka, tentunya pilihan memilih open floor plan sudah tepat. Pertimbangkan untuk membuat dapur mudah dijangkau ruang tamu dan ruang keluarga.
Meng-entertain tamu di dapur juga ada kekurangannya
Jika kamu seorang chef, saat mencari resep baru tentu kamu tak akan mempedulikan bila terkadang dapur terlihat kotor. Jika kamu kadang suka membiarkan kotornya dapur sebaiknya hindari konsep open floor plan. Lihat bagaimana lifestyle-mu dan keluarga.
Namun apabila kamu membutuhkan konsultasi arsitek profesional, jasa renovasi atau bangun rumah dengan arsitek profesional, kami siap membantu mewujudkannya dengan Kontraktor Jogja Cipta Arsita Winedar. Kami menyediakan jasa mulai dari konsultasi, perencanaan dan renovasi maupun pelaksanaan pembangunan rumah, pembangunan kos, dan bangunan lainnya. Hubungi kami dengan scroll ke bagian bawah halaman website ini!